Reza Fachlevi Ajak Pemuda Kaltim Siap Hadapi Pembangunan dan Pemilu

Foto: Akhmed Reza Fachlevi hadiri peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kaltim

SAMARINDA – Hari Sumpah Pemuda ke-95 Tahun 2023 di Kaltim dirayakan di Gelora Kadrie Oening Samarinda.

Akhmed Reza Fachlevi, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, ikut dalam acara itu.

Reza menyampaikan pesan ke generasi muda agar mempersiapkan diri menghadapi pembangunan yang semakin besar.

“Pemuda hari ini adalah pemuda masa depan. Kaltim sudah menjadi ibu kota negara, itu butuh peranan generasi muda yang besar. Saatnya pemuda Kaltim hadir untuk semua,” ujar Reza, Sabtu (28/10/2023).

Reza mengatakan pemuda hari ini harus memiliki skill atau keahlian yang sesuai dengan zaman.

“Salah satu caranya adalah dengan belajar bahasa asing. Bahasa adalah jendela dunia. Dengan bahasa asing, pemuda bisa memperluas wawasan dan jaringan,” katanya.

Reza juga mengingatkan pemuda hari ini harus memiliki wawasan kebangsaan dan semangat mengisi kemerdekaan. Ia berharap pemuda bisa berperan aktif dalam pembangunan dan meneruskan perjuangan pahlawan.

“Pemuda adalah agen perubahan. Pemuda harus menjadi pelopor dan penggerak dalam segala bidang, dan harus menjaga nilai-nilai luhur bangsa dan Pancasila dan UUD 1945,” tuturnya.

Reza berpesan agar pemuda tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif yang bisa merusak masa depan mereka. Ia mengajak pemuda untuk berpikir positif dan kreatif dalam mengembangkan potensi diri dan daerah.

“Saya yakin pemuda Kaltim punya semangat juang yang tinggi dan bisa memberi kontribusi besar bagi kemajuan bangsa dan negara,” tutur Reza.

Reza juga mengatakan peran pemuda dalam pemilu sangat penting untuk menentukan masa depan Indonesia.

“Pemuda adalah agen perubahan, partisipan aktif, pemilih kritis, dan pengawas jujur,” ucap Reza.

Ia menjelaskan, dalam pemilu, pemuda bisa berkontribusi dalam berbagai cara, seperti meningkatkan partisipasi dengan registrasi pemilih dan menggunakan hak suara.

Lalu, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menghormati perbedaan pendapat dan pilihan politik.

Ia juga berharap, pemuda mengawasi pemilu dengan menjadi penyelenggara, pengamat, atau relawan. Dan mengembangkan kreativitas dalam kampanye politik dengan media sosial, seni, atau budaya.

“Menghindari politik uang dan politik identitas yang bisa merusak demokrasi dan keadilan,” pungkasnya. (adv/dprdkaltim)

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram