SAMARINDA – Kaltim masih kekurangan sekitar dua ribu dokter untuk memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan di Bumi Mulawarman.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim menunjukkan bahwa saat ini hanya ada sekitar dua ribu dokter di Kaltim. Jumlah ini baru mencapai 50 persen dari rasio kebutuhan dokter untuk jumlah penduduk Kaltim yang mendekati angka 4 juta penduduk.
Komisi IV DPRD Kaltim mengkritik kondisi ini dan meminta Pemprov Kaltim untuk mengambil langkah-langkah untuk menambah jumlah dokter, terutama dokter spesialis.
Puji Setyowati, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, mengatakan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) masih sangat kekurangan dokter spesialis.
“Kami minta dokter-dokter spesialis ini juga mau di rumah pelayanan-pelayanan dasar yang ada di wilayah 3T. Kalau pemerintah menyiapkan fasilitas dan insentif yang memadai, saya pikir itu akan memotivasi mereka,” ujar Puji, Jumat (3/11/2023).
Puji Setyowati juga mengatakan APBD Kaltim 2024 yang telah ditetapkan sebesar Rp20,67 triliun, menjadi angin segar Pemprov Kaltim untuk membuat perencanaan yang matang dan menyeluruh.
Perencanaan tersebut meliputi sarana prasarana, penyiapan tenaga medis, hingga reward dan kompensasi bagi tenaga ahli atau dokter spesialis.
“Jangan sampai ada orang mengeluh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” tegasnya. (adv/dprdkaltim)
