Samarinda – Kasus perundungan di sekolah menjadi perbincangan hangat di Indonesia belakangan ini. Banyak anak-anak yang menjadi korban atau pelaku perundungan, baik secara fisik maupun psikis.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati, mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena ini. Ia menyarankan para orangtua untuk lebih ketat dalam mendidik dan mengawasi anak-anak mereka.
“Saya prihatin, yang saya salahkan adalah orangtua. Karena orangtua paham dan lebih tau gerak gerik sang anak. Kemudian anak-anak jangan diberikan fasilitas lebih di luar usianya,” ujarnya. Rabu (25/10/2023)
Puji mengatakan, anak-anak memang mendapatkan pendidikan perilaku di sekolah, namun peran orangtua tetap sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak. Orangtua harus memperhatikan perkembangan anak-anak, terutama di rumah, yang merupakan tempat paling banyak mengawasi mereka.
“Sementara itu waktu yang paling banyak mengawasi yaitu di rumah, oleh karena itu sesibuk apapun orang tua harus memperhatikan perkembangan anak,” katanya.
Puji juga mengingatkan bahwa saat ini sudah ada peradilan anak yang dapat memberikan sanksi pendidikan kepada anak-anak yang melakukan tindakan di luar batas, termasuk perundungan. Ia berharap, hal ini dapat membuat anak-anak lebih matang dalam berpikir dan bertindak.
“Sehingga dalam hal ini ada kematangan dalam berpikir anak tersebut,” tutupnya. (adv/dprdkaltim)