SAMARINDA – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 akan menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk menentukan arah pembangunan dan kemajuan negara. Namun, Pemilu 2024 juga berpotensi menimbulkan berbagai kerawanan yang dapat mengganggu stabilitas politik dan keamanan nasional.
Salah satu anggota Komisi I DPRD Kaltim, Jahidin, mengajak masyarakat Kaltim untuk turut berpartisipasi dalam mengatasi kerawanan Pemilu 2024. Menurutnya, ada tiga hal yang perlu diwaspadai, yaitu isu SARA, hoaks, dan politik uang.
“Kita harus bersama-sama menjaga kondusifitas dan stabilitas politik di Kaltim, terutama menjelang Pemilu 2024. Kita harus mengedepankan sikap toleran dan saling menghormati dalam berpolitik. Kita harus menghargai pilihan dan hak suara masing-masing, serta menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan orang lain,” ujar Jahidin, Selasa (14/11/2023).
Jahidin mengatakan, isu SARA, hoaks, dan politik uang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, serta merusak demokrasi dan integritas Pemilu. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat Kaltim untuk tidak mudah terprovokasi atau terpengaruh oleh isu-isu negatif tersebut.
“Kita harus cerdas dan kritis dalam menerima informasi. Kita harus memastikan kebenaran dan sumber informasi sebelum menyebarkan atau membagikannya. Kita harus menolak dan melaporkan segala bentuk politik uang yang bertujuan membeli suara atau mengintimidasi pemilih. Kita harus menjadikan Pemilu 2024 sebagai ajang untuk memilih pemimpin yang terbaik bagi bangsa dan daerah, bukan sebagai ajang untuk saling menjatuhkan atau memusuhi,” tuturnya.
Politisi PKB Kaltim itu juga menekankan peran Kapolda Kaltim, Irjen Pol Nanang Avianto, dalam mengawal seluruh tahapan Pemilu 2024 agar berjalan lancar, aman, dan demokratis. Ia berharap, Kapolda Kaltim dapat bersinergi dengan semua pihak, terutama KPU, Bawaslu, dan parpol, untuk menciptakan suasana Pemilu yang kondusif dan berintegritas.
“Kami berharap Kapolda Kaltim bisa menjaga keamanan dan ketertiban selama proses Pemilu, mulai dari kampanye, pemungutan suara, hingga penghitungan suara. Kami juga berharap Kapolda Kaltim bisa menindak tegas segala bentuk pelanggaran atau tindak pidana yang terjadi selama Pemilu, tanpa pandang bulu atau tebang pilih,” tegasnya.
Jahidin menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan pengawalan terhadap Pemilu 2024 di Kaltim, sesuai dengan fungsi dan kewenangan DPRD. Ia juga mengajak masyarakat Kaltim untuk bersama-sama menjaga persaudaraan dan kebersamaan sebagai warga negara Indonesia.
“Kita harus bersatu dan solid dalam menghadapi Pemilu 2024. Kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara kita. Kita harus menjaga semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai motto bangsa kita. Kita harus memperkuat rasa nasionalisme dan patriotisme sebagai identitas bangsa kita,” pungkasnya. (adv/dprdkaltim)