SANGATTTA – Pemerintahan saat ini telah mengoptimalkan layanan air bersih melalui beberapa program. Di antaranya PAMDes dan Pamsimas. Kini PAMDes sudah 34 unit tersedia di 28 desa dan Pamsimas di 42 desa.
“Ini harus terus ditingkatkan. Jangan sampai ada kecemburuan sosial dari masyarakat desa yang belum menerima layanan yang sama (air bersih),” kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Joni.
Dia menilai, tidak ada alasan untuk tidak merealisasikan. Mengingat kabupaten ini tidak kekurangan sumber air yang menjadi bahan baku. Hanya, bagaimana pemerintah mengolah dan mendistribusikan kepada warga.
“Apalagi sekarang baru 58 persen layanan air bersih yang tersedia untuk seluruh kecamatan. Pemerintah harus berkomitmen menyediakan air bersih. Tinggal manfaatkan sumber-sumber air baku semaksimal mungkin,” tuturnya.
Sejauh ini, kata dia, fasilitas pelayanan air bersih memang sangat dibutuhkan masyarakat. Terutama yang berada di kawasan pedalaman dan pesisir. Apalagi sekarang masih berada di musim kemarau, bahkan tidak sedikit sumur warga di kedua wilayah itu mengering.
“Kami (dewan) mendorong pemerintah terus meningkatkan pengelolaan air bersih. Terutama bagi wilayah yang belum tersentuh layanan air bersih dari PDAM TTB,” tegas poltikus PPP itu.
Mengingat, masih banyak wilayah yang belum menerima manfaat layanan air bersih. Dia juga meminta kepada pihak perusahaan swasta, berpartisipasi menyediakan air bersih bagi warga sekitar operasionalnya. Meskipun hampir semua kecamatan telah tersedia layanan air bersih.
“Baik yang dikelola PDAM hingga Pamsimas. Saya harap semua wilayah yang belum menerima pelayanan tersebut dijadikan prioritas. Pelayanan air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat,” ucapnya. (adv).