SANGATTA – Penerapan skema tahun jamak atau program multy years contract (MYC) dianggap menjadi salah satu solusi pemerataan pembangunan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Tak heran jika jajaran legislatif memberikan dukunganya dan mendorong agar program pembangunan dapat berjalan maksimal.
“Ini juga menjadi bentuk komitmen kami dalam mendukung program pemerintah. Apalagi sudah didukung anggaran besar. Seharusnya visi Menata Kutim Sejahtera Untuk Semua bisa direalisasikan,” kata Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Joni.
Dia pun meminta kepada pemkab untuk terus meningkatkan pelaksanaan pembangunan di lapangan. Sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat dari pembangunan.
“Sudah banyak prestasi dan penghargaan yang diperoleh pemerintah. Seharusnya seiring dengan peningkatan pembangunan. Sehingga semua lapisan masyarakat benar-benar merasakan dampaknya,” imbuhnya.
Menurutnya, pemkab berkewajiban mengerahkan seluruh sumber daya yang ada. Apalagi tujuannya untuk memastikan kesejahteraan dapat dirasakan masyarakat.
“Kami (dewan) pasti memberikan dukungan. Termasuk mengawasi kinerja pemerintah. Sebagai langkah agar program pembangunan yang dilaksanakan tepat sasaran dan tepat guna,” sebutnya.
Dia tidak menampik, kepemimpinan pasangan Ardiansyah Sulaiman dan Kasmidi Bulang, sangat serius mengejar ketertinggalan pembangunan. Hal ini patut diberikan apresiasi, meskipun prosesnya secara bertahap dilaksanakan.
“Tapi, sekarang sudah didukung anggaran yang besar. Harusnya bisa dimaksimalkan,” ucapnya. (adv/rk)
Untuk diketahui, masalah infrastruktur di Kutim memang belum sepenuhnya dirasakan masyarakat di 18 kecamatan. Terutama bagi yang bermukim di pedalaman dan pesisir, terutama untuk infrastruktur jalan. Hal ini pun kerap menyulitkan warga melintasi jalan yang ada lantaran sangat tidak mudah setelah diguyur hujan. (adv).