Kutai Timur, Katamedia.id – Sektor pertanian menjadi fokus pengembangan daerah yang dilakukan oleh Pemkab Kutai Timur (Kutim). Sebab, hasil pertanian di Kutim dinilai menyimpan banyak potensi yang perlu digali terus-menerus hingga pada produk turunannya. Terlebih dalam mengahadapi pasca tambang migas dan batu bara.
Dalam acara lomba Asah Terampil yang digelar Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menjabarkan berbagai potensi pertanian, salah satunya komoditi buah nanas.
Ardiansyah menilai sektor pertanian menjadi point center. Untuk itu, pengembangan hilirisasi produk pertanian dan tanaman pangan perlu dilakukan, sebagai upaya memacu pertumbuhan ekonomi pasca tambang migas dan batu bara.
“Karena sekitar tujuh tahun kedepan, di tahun 2030, batu bara akan semakin berkurang,” ujar Ardiansyah, Kamis (14/12).
Sebagai dukungan akan hal tersebut, Ardiansyah menyatakan, dalam waktu dekat investor pembuatan pabrik turunan buah nanas akan hadir di Desa Himba Lestari, Kecamatan Muara Bengkal, Kutim.
“Nah nanti, teman-teman petani khususnya di Desa Himba Lestari, tetap semangat. Apalagi ada industri yang masuk dan anda akan menjadi penyedia bahan bakunya,” sebutnya.
Ardiansyah menyatakan, akan menyediakan lahan sekitar 50 ribu hektare (Ha) untuk memperluas tanaman buah nanas melalui PT Kiani. Memorandum of Understanding (MoU) untuk program tersebut sudah disiapkan.
“Sekitar satu bulan kedepan MoU sudah ada, ada 50 ribu hektare akan disiapkan untuk memperluas tanaman nanas,” pungkasnya. (adv/IM).