SANGATTA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Fitriani, menyoroti pentingnya etika berpolitik sebagai strategi yang mendasar untuk mengembangkan potensi perempuan di parlemen.
Dalam keterangannya, Fitriani menekankan bahwa dengan mematuhi etika berpolitik yang kuat, perempuan di parlemen dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam memajukan isu-isu perempuan dan masyarakat.
“Etika berpolitik sangat penting bagi perempuan di parlemen. Etikalah yang akan menjadi pondasi bagi perempuan untuk menjadi figur yang baik di mata masyarakat,” kata Fitriani belum lama ini.
Fitriani mengakui bahwa perempuan di dunia politik seringkali menghadapi tantangan berbeda, termasuk stereotip dan ekspektasi yang tinggi. Namun, ia percaya bahwa etika berpolitik yang kuat adalah kunci yang akan membantu perempuan dalam mengatasi hambatan ini dan mencapai potensi penuh mereka di parlemen.
“Etika berpolitik akan membimbing kita dalam berkomunikasi, bertingkah laku, dan mengakomodir kebutuhan masyarakat, khususnya perempuan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Fitriani menyampaikan komitmennya untuk mengembangkan program pemberdayaan perempuan di Kutim. Ia berharap, program ini dapat memberikan dukungan dan peluang yang lebih besar bagi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, ekonomi, serta kancah politik.
“Insya Allah, jika di tahun 2024 masih ada anggaran untuk kami, anggaran tersebut akan kami akomodir untuk mengimplementasikan usulan-usulan yang telah disampaikan oleh perempuan di Kutim,” tutupnya.(Adv).