SAMARINDA – Muhammad Udin, Anggota Komisi III DPRD Kaltim, menyoroti kondisi kesehatan masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan tambang di Kaltim. Ia mengarahkan corporate social responsibility (CSR) perusahaan tambang untuk mengembangkan sektor kesehatan, terutama infrastruktur kesehatan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
“Perusahaan tambang harus lebih peduli dengan kondisi kesehatan masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Mereka jangan hanya mengejar keuntungan,” ujarnya, Selasa (14/11/2023).
Menurutnya, sektor kesehatan di Kaltim masih membutuhkan perhatian khusus karena masih banyak daerah yang kekurangan fasilitas dan tenaga kesehatan. Ia menyebut Kutai Timur dan Berau sebagai contoh daerah yang masih membutuhkan bantuan infrastruktur kesehatan.
“Padahal, Kutai Timur adalah salah satu daerah penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Harusnya, perusahaan tambang yang ada di sana bisa membantu pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” jelasnya.
Udin menegaskan akan terus melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap penggunaan anggaran kesehatan, termasuk dari CSR perusahaan tambang. Ia juga akan mendorong pemerintah provinsi untuk berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan perusahaan tambang untuk bersinergi dalam membangun sektor kesehatan di Kaltim.
“Kami juga akan mendorong pemerintah provinsi untuk berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan perusahaan tambang untuk bersinergi dalam membangun sektor kesehatan di Kaltim,” tegasnya. (adv/dprdkaltim)