TENGGARONG – Desa Loh Sumber, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus bergerak maju dalam mengembangkan sektor pertanian. Desa ini ingin ikut serta dalam menjadikan Kukar sebagai lumbung pangan bagi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Ibu Kota Negara (IKN).
Salah satu langkah maju yang dilakukan oleh Desa Loh Sumber adalah membangun jaringan irigasi untuk pertanian padi sawah. Jaringan irigasi ini diharapkan dapat menunjang petani meningkatkan produktivitas pertanian di Kukar.
Pembangunan irigasi di Desa Loh Sumber sudah berjalan sejak awal tahun 2023. Jaringan irigasi ini memiliki panjang sekitar enam kilometer dan melintasi empat rukun tetangga (RT) yang berbeda. Pekerjaan ini ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar.
Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, mengatakan bahwa pembangunan irigasi ini merupakan salah satu bentuk partisipasi desa dalam program pertanian berbasis kawasan yang diinisiasi oleh pemerintah kabupaten. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pertanian di Kukar.
“Kami sudah mencapai progres pembangunan irigasi sekitar 80 persen. Seluruh jaringan irigasi di desa sudah terhubung dengan baik,” kata Sukirno, Senin (6/11/2023).
Sukirno menyatakan, petani di Desa Loh Sumber sudah lama menunggu irigasi ini. Sebelumnya, petani masih menggunakan sistem pengairan tadah hujan, yang tidak efisien saat musim kemarau. Dengan irigasi ini, petani bisa mengairi padi sawah mereka dengan air sungai.
“Kami sudah memastikan bahwa aliran air di jaringan irigasi ini normal,” ujarnya.
Sukirno juga menjelaskan bahwa pihak desa sudah mengajukan proposal pembangunan irigasi kepada Bidang Sumber Daya Air, Dinas PU Kukar pada tahun lalu. Dan hasilnya, Dinas PU sudah membangun jaringan irigasi sepanjang enam kilometer pada tahun ini.
Pembangunan irigasi ini bermanfaat bagi sembilan kelompok petani padi sawah di Desa Loh Sumber. Irigasi ini melintasi empat RT yang berbeda, yaitu RT 5, 6, 8, dan 9.
“Kami berharap dengan irigasi ini, kita bisa mengatasi masalah pengairan dan meningkatkan hasil pertanian. Petani tidak akan lagi kesulitan mengairi padi sawah mereka,” tutupnya.(adv/diskominfo kukar)