PASER– Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bakal berpengaruh terhadap peningkatan jumlah penduduk kabupaten penyangga.
Sebagai antisipasi agar daerah tak nampak kumuh, Pemerintah Kabupaten Paser tengah belajar ke Kabupaten Bandung sebagai daerah dalam penataan kota terbaik nomor satu di Indonesia.
“Jadi ini kesempatan kita untuk dimanfaatkan sebaik mungkin bagaimana nantinya bisa diterapkan sesuai dengan kondisi di daerah kita,” kata Bupati Paser, Fahmi Fadli, Kamis (14/9/2023).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Paser, Adi Maulana menjelaskan selain sebagai upaya dini pengentasan kawasan kumuh, penataan perlu dilakukan sebab baru saja meraih Adipura.
“Makanya kita menata kawasan-kawasan harus sejak dini punya strategi dan pola khusus dalam menangani kawasan kumuh,” tutur Adi Maulana.
Dari sisi perpindahan pusat pemerintahan ke IKN Nusantara, jika Paser sudah tertata dapat menarik perhatian pengunjung setelah banyaknya penduduk yang berpindah ke IKN Nusantara nantinya.
“Ribuan penduduk bakal berdatangan ke IKN, dikhawatirkan nanti yang datang melebihi kapasitas, jadi perlu menyiapkan kawasan-kawasan kita,” terangnya.
Sekedar Informasi, Luasan kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Paser berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 654/KEP-116/2021 sebesar 224,52 hektare (Ha).
Rinciannya, Batu Sopang seluas 20,46 Ha, Muara Komam 11,91 Ha, Kuaro 7,72 Ha, Long Ikis 12,5 Ha, Long Kali 21,6 Ha, Tanah Grogot 95,15 Ha, Pasir Belengkong 1 Ha.
Batu Engau 24,48 Ha, Muara Samu 10,65 Ha, dan Tanjung Harapan 19,05 Ha. Dari luasan itu upaya pengurangan kawasan kumuh sampai pada 2022 mencapai 41,36 Ha.