KUTAI KARTANEGARA– Sektor industri kreatif Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur memang tak ada habisnya.
Sejumlah festival di Kota Raja terus digelar demi memulihkan ekonomi pasca pandemi. Salah satunya, gelaran Tenggarong Kutai Carnival.
Event yang digelar pada Minggu, 10 September 2023 ini seolah menunjukkan identitas kabupaten kaya migas itu bergeliat kembali.
Kreatifitas memang tanpa batas. Kali ini, puluhan talent menyuguhkan sajian menarik di pentas yang dibuat berbeda dari biasanya.
Sejak tahun 2012, Tenggarong Kutai Carnival selalu memeriahkan jalanan Kota Tenggarong. Namun, kali ini kegiatan itu digelar di Stadion Rondong Demang.
Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah menyebutkan agenda ini sudah eksis berjalan selama 11 tahun di Kota Raja.
Dengan mengangkat tiga tema, yakni:
- Trenggiling,
- Tiga Danau,
- dan Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara yang menggambarkan kebudayaan khas Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Seluruh tema dari tahun 2012 ditampilkan secara eksklusif pada hari pertunjukan,” ujarnya.
Tenggarong Kutai Carnival, kata Edi, adalah sebuah manifestasi seni, di mana unsur fashion dan kebudayaan tanah khas Kalimantan khususnya Kukar menyatu.
Unsur itu bersinergi harmonis menghasilkan suatu karya yang patut untuk diapresiasi. Ia pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung gelaran megah ini.
“Harapan ke depan kegiatan ini bisa lebih besar. Saya ingin komunitas dan talent bisa menekuni kreatifitasnya, sehingga bisa memberikan nilai ekonomi,” ucap Edi Damansyah.
Sementara itu, talent bernama Afni dan Tata menambahkan, persiapan Tenggarong Kutai Carnival pada tahun 2023 relatif cukup singkat. Hanya dua minggu saja.
Ia pun mengaku senang, bisa kembali melenggang di karpet merah Kota Raja. Mengingat, tiga tahun sebelumnya hanya dilakukan secara virtual di kompleks kantor Bupati Kukar.
“Senang sekali karena bisa melenggang di panggung. Masyarakat Kukar juga antusias menyaksikan. Artinya, mereka masih mendukung kesenian di Kukar,” jelasnya.
Sebagai informasi, gelaran kali ini menampilkan 30 talent yang terbagi menjadi tiga defile. Selain itu disuguhkan pula tingkilan, musik khas kutai dan tari-tarian daerah. (*)